MINORITAS
BUKAN ALASAN
Menjadi berbeda di antara yang lain adalah ketakutan
utamaku. Dan inilah kenyataan yang ada. Aku seorang Buddha di antara
teman-temanku yang beragama Hindu. Memang, tak ada yang mengucilkan atau
memperlakukanku berbeda di sini. Tetapi tetap saja aku merasa beda. Perasaan
dipandang sebelah mata oleh mereka terus menggerayangiku. Aku berbeda. Aku
berbeda. Aku berbeda.
Ya, aku berbeda.
Kutunjukkan pada mereka yang menganggapku berbeda; bahwa
aku memang berbeda dari mereka.
Aku belajar lebih keras dan giat dari yang lainnya. Aku
menjaga api semangatku untuk menunjukkan bahwa aku memang berbeda. Bahwa meski
aku tidak sama, bukan berarti aku tidak bisa. Bahwa meski aku seorang
minoritas, aku tetap bisa menjadi yang terbaik.
Semua kubuktikan saat aku menjadi salah satu dari siswa
berprestasi di Sekolah Dasar. Api kebanggaan meletup dalam dadaku. Aku bisa
membuktikan pada mereka, bahwa aku bisa.
Tetapi sebuah kompetisi daerah sempat nyaris menciutkan
nyaliku untuk terus berkobar. Aku menjadi pemenang kedua karena diriku seorang
minoritas. Oh, bahkan nilaiku lebih besar dari si pemenang pertama!
Nyaliku memang nyaris menciut, namun tidak dengan
semangat untuk berprestasi yang ada dalam diriku. Ketidakadilan itu malah
semakin mengobarkan semangat dan usahaku. Semakin memotivasiku untuk menjadi yang terbaik dengan
perbedaan ini.
Kembali aku membuktikan bahwa minoritas bukan alasan
untuk menjadi tidak berprestasi. Di pertengahan tahun 2012 aku meraih ranking pertama dalam Tes Potensi
Akademik (TPA) di salah satu Sekolah Menengah Pertama terfavorit di kota
tempatku tinggal. Aku mengalahkan lebih dari seribu dua ratus murid pintar lainnya!
Aku tidak berhenti di sana. Tahun ketigaku di SMP aku
kembali menunjukkan prestasiku dengan menjadi peserta kompetisi nasional dan
juara nasional salah satu perlombaan yang ada di tahun 2014 ini.
Seperti belum puas dengan semua yang kudapatkan, aku
masih haus akan pembuktian. Aku masih ingin menunjukkan, bahwa minoritas bukan
sebuah alasan untuk menjadi tidak bisa. Aku bisa, meski aku berbeda.
[diikutsertakan
dalam kompetisi menulis #MenjagaApi
dengan
tema Inspiratif: Pengalaman Orang Sekitar]
bagus sekali postingannya,,
BalasHapussangat menarik, saya suka ini
terimakasih telah berbagi
Obat Herbal Kanker Otak Tanpa Operasi
Obat Herbal Tetanus Tradisional
Obat Herbal Campak
Obat Herbal Lupus
Obat Herbal Paru-Paru Basah
Obat Herbal Kaki Gajah Bengkak
Obat Herbal Faringitis
Obat Herbal Asam Lambung Kronis Paling Ampuh