Sabtu, 24 Mei 2014

Aku, Waktu, dan Rindu

25 Mei 2014
11:24 AM


Tidak banyak. Tidak banyak yang tersisa kini. Semua sudah hampir berakhir. Sedikit lagi, selangkah lagi menuju pintu terakhir.
Tidak akan lagi ada tawa kita bersama. Tidak akan lagi ada percakapan melalui tatapan mata.
     
Semua terasa belum cukup. Tapi apa daya, jarum jam terus bergerak ke kanan.
Kini yang tersisa hanya aku, waktu, dan rindu yang saling mendekap.

Mengenang apa-apa yang pernah terjadi. Mengingat apa-apa yang tak akan mungkin kulupa.Sedikit kusesali, mengapa rasa itu ada di saat-saat terakhir kebersamaan kita?
Sedikit kutak mengerti dengan rencana-Nya, mengapa aku mengagumimu ketika aku sudah tidak bisa melihatmu sedekat bintang dan langit?

Aku bintang. Kamu langit. Langit memiliki banyak bintang yang mungkin tidak bisa ia ingat satu persatu. Aku, salah satu bintang dengan sinar temaram, berharap agar langit mengingatku? Sungguh, mimpi semu yang selalu memenuhi seisi kalbuku.

Terkadang, lelah akan berharap itu ada. Tapi aku tahu, Tuhan akan selalu membimbingku. Melewati semua. Hingga kutemukan jalan dimana aku bisa menemuimu lagi.

Semua tergantung padaku, mau berusaha lebih atau tidak. Semua tergantung pada waktu, akan membawa kita kembali bersama atau sebaliknya menjadikan pertemuan ini sebagai yang terakhir. Semua tergantung pada rindu, akan selalu ada atau sirna termakan keadaan.

Semua tergantung pada Tuhan, akan siap menjaga kami; aku, waktu, dan rindu, atau melepaskan begitu saja.

-C-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar